Bagi sebagian penduduk di pinggiran sungai citanduy tepatnya dikawasan blok batu engko, parungsari karang panimbal purwaharja, sudah sejak lama mendengar mitos 70 tahun-an silam secara turun adanya tank peninggalan tentara belanda yang terendam pasir citanduy. Berita dari mulut ke mulut tersebut kini bukan isapan jempol belaka. Seorang penambang pasir dan sejumlah anak-anak yang bisa beraktifitas di kawasan aliran sungai tersebut menemukan benda keras tonjolan baja dibawah aliran air. “penemuan ini sudah lama sekitar setahun silam, namun kami masih belum mengetahui benda keras tersebut adalah tank. Selama ini kami mengira benda itu batu besar biasa” tutur yanto salah seorang warga setempat. “Namun setelah diamati dengan seksama ternyata benda keras tersebut adalah baja yang merupakan bagian dari sebuah tank” lanjutnya.
Tank tersebut hingga minggu ini masih ramai didatangi warga Banjar yang penasaran ingin menonton secara langsung ke lokasi. Namun sayang sekali, posisi bagian tank masih terendam air di kedalaman setengah meter, sehingga pengunjung yang ingin memegang langsung bagian baja tersebut harus turun mendekat dan menyebrang ke lokasi. Warga setempat langsung menandai penemuan tersebut dengan bambu dan kain putih guna memudahkan pengunjung mencapai lokasi.
“ANALISIS KHUSUS REDAKSI”
Hingga berita ini diturun sejumlah pengunjung yang datang berharap benda yang diduga tank tersebut bisa menjadi aset daerah, dan segera dilakukan evakuasi untuk memastikan dugaan warga selama ini. Tim redaksi sempat turun dan mengamati bagian baja yang terlihat didalam air, kami prediksi benda ini adalah tank peninggalan belanda pada tahun 40-an (sumber :dari veteran dan sesepuh yang masih ada) yang digunakan pasukan kerajaan belanda di era menjelang perang dunia ke 2. Tank tersebut jatuh ke citanduy di sekitar tikungan jalan batu engko sekitar 70 tahunan silam yang berbatasan dengan pinggiran sungai citanduy yang curam. Seiring berjalannya waktu, arus sungai diperkirakan menggerus tank ini hingga ke lokasi penemuan saat ini, kurang lebih 200 meter ke hilir sungai.
Dari karakter lekukan yang ada, serta ketebalan baja 4-7 cm/0,5-1 inchi , merupakan ciri khas dari tank ringan 2 personel pasukan kerajaan Belanda. Untuk jenisnya kami prediksi adalah tang renault seri ft atau Marmon-Herrington Combat Tank Light buatan perancis/inggris yang memiliki panjang 5 meter, lebar 1.7 m dan tinggi lebih dari 2 meter, satu meriam ringan. Tank jenis inilah yang sering digunakan belanda selama operasi militer di pulau jawa antara 1938-1949. (bubud)
Tank tersebut hingga minggu ini masih ramai didatangi warga Banjar yang penasaran ingin menonton secara langsung ke lokasi. Namun sayang sekali, posisi bagian tank masih terendam air di kedalaman setengah meter, sehingga pengunjung yang ingin memegang langsung bagian baja tersebut harus turun mendekat dan menyebrang ke lokasi. Warga setempat langsung menandai penemuan tersebut dengan bambu dan kain putih guna memudahkan pengunjung mencapai lokasi.
“ANALISIS KHUSUS REDAKSI”
PENEMUAN LOKASI TANK , BANJAR PATROMAN WARGA BANYAK MELIHAT
Parungsari (07/10/12). Animo warga untuk melihat titik lokasi penemuan yang diduga tank baja di sungai Citanduy semakin memuncak pada senin ini. Akibatnya parkiran kendaraan warga yang umumnya pengguna sepeda motor menutup bahu jalan tepat di tikungan Batu engko Parungsari. Hal ini membuat lalin tersendat hingga siang hari pukul 14:00 WIB.
Kondisi ini memaksa Satlantas Banjar menurunkan beberapa personilnya dalam rangka menertibkan kendaraan warga di jam yang sama dan mencegah terjadinya kemacetan. Dari pantauan redaksi, pada umumnya warga yang datang mengira bahwa penemuan benda diduga tank yang terkubur pasir dan batuan citanduy ini bisa dilihat dengan kasat mata. Padahal kondisi benda tersebut sama sekali tidak terlihat dan masih tertutup arus air sungai.
Akibat peristiwa yang menghebohkan warga ini sejumlah pengguna jalan raya Brigjend M Isa sempat “padat merayap” dan belum diketahui sampai kapan animo warga untuk melihat lokasi ini menurun. “bisa jadi besok dan lusa pun kami tetap berjaga dan mengantisipasi terjadinya penumpukan pengunjung, karena lokasi parkir kendaraan dan berkumpulnya warga sangat berbahaya, tepat di tikungan tajam seperti ini”. Ungkap salah satu personel lantas. (bubud sihabudin)
berikut warga yang meonton ::??
SUMBER BERASAL DARI SAHABAT BANJARPATROMAN